Tuesday, August 28, 2007

MTQ MAHASISWA X

PALEMBANG – Pawai ta’aruf MTQ (Musabaqoh Tilawatil Quran) Mahasiswa Nasional X, yang mengambil start di halaman Pemprov Sumsel, kemarin (27/7), benar-benar meriah. Ratusan mahasiswa dengan menggunakan puluhan mobil pick up dilepas langsung Wakil Gubernur Sumsel, Prof dr H Mahyuddin NS SpOG (K). Menariknya, sebagian peserta pawai ta’aruf mengenakan pakaian khas dari daerah masing-masing. Pawai perkenalanan ini diikuti seluruh kafilah. Tercatat sekitar 1.000 mahasiswa, masing-masing 800 peserta dan 200 official.Mereka utusan dari 109 perguruan tinggi (PT) yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Even akbar yang dipusatkan di Universitas Sriwijaya (Unsri) Bukit Besar, itu akan dibuka secara resmi hari ini (28/7) dan berakhir 2 Agustus mendatang. Sayang, wakil presiden M Jusuf Kalla batal meresmikannya secara langsung. “Kami belum bisa memastikan kehadiran Bapak Wapres. Tapi paling tidak jika memang Pak Wapres tidak hadir, yang menggantikan. Setidaknya, gubernur Sumsel Ir Syahrial Oesman MM akan hadir,” kata Ketua Umum MTQ Mahasiswa Nasional X, Ir Fuad Rusdi Suwardi MSc, usai melepas peserta pawai taaruf khafilah MTQ Mahasiswa X Tahun 2007 di halaman Pemprov Sumsel. Menurut Fuad, kalifah terbanyak berasal dari Universitas Tanjung Pura Kalimantan Barat. Menyusul, dari Unsri dan Universitas Riau masing-masing dengan jumlah 17 orang peserta. MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional X ini, lanjutnya, akan mempertandingkan tujuh cabang. Antara lain, cabang tilawatil Quran (seni membaca Alquran), tartil Quran, hipzil Quran, khatil Quran, karya tulis, kaligrafi dan pidato.Tidak itu saja, pelaksanaan MTQ berjalan sangat fair. Sebab, dewan juri yang akan menilai seluruh peserta datang dari berbagai organisasi. Mulai dari LPTQ pusat, LPTQ provinsi dan perguruan tinggi se-Indonesia. “Kita juga mentargetkan sebagai juara umum pada MTQ Nasional tingkat mahasiswa ini,” tegasnya.

UNSYIAH MASUK NOMINASI MTQ-MN X
(Universitas Jambi, Juara Umum)
(03-08-2007) -

PALEMBANG - Universitas Jambi (Unja) meraih juara umum I dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Mahasiswa Nasional X, 28 Juli hingga 2 Agustus 2007 di Palembang. Pengumuman pemenang ini dilakukan saat penutupan acara tersebut di lapangan sepak bola Unsri, Bukit Besar, Palembang, kemarin (2/8), sekitar pukul 19.30 WIB. Penetapan pemenang berdasarkan keputusan Dewan Hakim MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional X Tahun 2007 Nomor 03/Skep.DH/MTQMN-X/07.Juara umum II diraih Universitas Padang dan juara umum III diraih dua universitas, yaitu Universitas Tanjung Pura (Pontianak, Kalimantan Barat) dan Universitas Padjajaran, Bandung. Juara umum I berhak atas piala bergilir Menteri Pendidikan Nasional. Kontingen MTQ-MN X dari Universitas Sriwijaya (Unsri) selaku tuan rumah hanya menempati juara umum VIII bersama utusan Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) dan lima utusan universitas lainnya.

Qori terbaik I diraih peserta nomor 1073 atas nama M Tohir dari Unja, disusul peserta nomor 1049 atas nama M Daan Tanjung dari Universitas Negeri Medan sebagai qori terbaik II, dan peserta nomor 1103 atas nama La Sanadi dari Universitas Haluoleo, Kendari, sebagai qori terbaik III. Qoriah terbaik I diraih Juairiyah dari Unja, disusul Novia Sestika Rizki dari Universitas Negeri Padang sebagai qoriah terbaik II, dan Nur Kholifah dari Universitas Islam Jember sebagai qoriah terbaik III. Hafiz terbaik I diraih Bambang M Amin dari Universitas Padjajaran Bandung, disusul Fauzi dari Universitas Ahmad Dahlan Jogjakarta sebagai hafiz terbaik II, dan Waras Qalun dari Universitas Sriwijaya sebagai hafiz terbaik III. Untuk Hafizah terbaik I diraih Rifqiyanti dari Universitas Tanjungpura, disusul Nusrotul Bariyah dari Universitas Sebelas Maret sebagai hafizah terbaik II, dan Riyanda Nasrialima dari Polsri sebagai hafizah terbaik III. Juara terbaik I untuk lomba karya tulis ilmiah Alquran diraih Mulyati Dewi Aisyah dari Universitas Indonesia, disusul Ilman Ilanas dan Adimiarja dari Universitas Padjajaran Bandung sebagai juara terbaik II, dan Harapan dari Universitas Syah Kuala Aceh sebagai terbaik III. Sementara itu, untuk lomba Syaroful Anam pria, juara I diraih grup Al Amin, juara II diraih Al Musyawa dan juara III diraih Al Hikmah. Untuk wanita, juara I diraih grup KKMB, juara II diraih Wanita Islam, dan juara III diraih Al Irhamna.

Penutupan MTQ-MN X ini dilakukan rektor Unsri Prof Dr Zainal Ridho Djafar dengan pemukulan beduk. “Kita semua berharap bahwa MTQ-MN X di Palembang akan membawa dampak positif bagi peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan mahasiswa Indonesia. Salah satunya dengan memahami isi dan ajaran yang terkandung dalam Alquran,” kata Zainal. Ketua Panitia Penyelanggara MTQ-MN X, Anis Assgaf, mengatakan, ada tiga universitas yang menjadi nominasi sebagai penyelenggara MTQ-MN XI Tahun 2009 mendatang. Ketiganya yaitu Universitas Makassar, Universitas Padang, dan Universitas Pattimura. “Namun, semuanya akan dirapatkan secara nasional setelah ini,” ungkap Anis. Sayang, Gubernur Sumsel Ir Syahrial Oesman MM yang sedianya hadir dalam acara penutupan ini terpaksa diwakilkan kepada asisten I, Drs Indra Rusdi. “Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, panitia penyelanggara dan seluruh peserta kontingen dari 33 provinsi yang telah berpartisipasi dalam MTQ-MN X di Palembang ini. Semoga dengan ini, terjalin tali silaturami yang lebih erat lagi,” imbuh Indra. Pantauan di lapangan, suasana penutupan MTQ-MN X tadi malam berlangsung cukup meriah. Tak hanya para peserta dan utusan dari 33 provinsi, masyarakat umum juga banyak yang menyaksikan acara penutupan MTQ-MN X ini. (46/mg10)

http://www.indonesia.go.id/id - REPUBLIK INDONESIA Powered by Mambo Generated: 29 August, 2007, 19:21

HI INDONESIA


Pengertian PCR


Apakah PCR itu ?

PCR merupakan singkatan dari Polymerase Chain Reaction atau reaksi rantai polimerase – ditemukan pertama kali oleh Kary B. Mullis tahun 1985 – adalah konsep yang memungkinkan pelipatgandaan segmen DNA dalam tabung dengan bantuan enzim DNA Polimerase. Prinsip terjadinya reaksi akibat adanya sifat komplementasi (=berpadanan) rantai DNA dengan pasangannya dan dimanipulasi melalui tiga tahapan suhu: denaturasi ( pemisahan rantai ), annealing ( penempelan primer ), dan perpanjangan rantai oleh DNA Polimerase. Primer adalah potongan rantai DNA antara 18 – 24 nukleotida yang didesain berkomplemen dengan rantai DNA templat dan menjadi titik batas multiplikasi segmen DNA target. DNA target adalah segmen DNA yang dimultiplikasi dalam reaksi PCR dengan titik batas primer kiri dan primer kanan. Secara teoritik, jika efisiensi reaksi pelipatgandaan seratus persen, dalam putaran ke-30 siklus reaksi rantai ( denaturasi-penempelan-perpanjangan ) PCR akan dihasilkan sebanyak kurang lebih satu milyar molekul DNA target.

Reaksi komplementasi DNA terjadi sangat spesifik sedemikian rupa sehingga dapat dipakai dalam diagnosis pendeteksian adanya kontaminasi virus dalam sampel biologis yang diteliti.


Apa signifikansi PCR terhadap teknologi DNA ?

Teknik PCR memberikan terobosan signifikan dalam pemanfaatan teknologi DNA khususnya teknologi rekombinan atau rekayasa genetik. Khususnya dalam upaya memperoleh material genetik yang semula hanya bisa dikerjakan melalui kloning dan propagasi dalam sel inang, sekarang dengan cepat dapat diperoleh melalui pelipatgandaan PCR.

Dalam aspek diagnostik (molekul) misalnya, teknologi DNA berbasis PCR memberikan terobosan penting karena material genetik relatif lebih awet dan tahan ketimbang molekul biologis protein. Di samping itu, deteksi DNA memberikan spesifitas dan kesensitifan seribu kali di atas teknik enzimatik Elisa ( enzyme-linked immunosorbent assay ).


Tahapan apa saja yang dikerj akan dalam PCR ?

Tahapan pengerjaan PCR secara umum yaitu isolasi DNA (atau RNA), pengecekan integritas isolat DNA (atau RNA) secara spektrofotometrik dan elektroforesis agarosa, pencampuran komponen reaksi PCR, pemrograman mesin PCR, amplifikasi reaksi, dan deteksi/evaluasi hasil reaksi.


Aplikasi PCR dalam berbagai aspek

Aplikasi PCR sangat banyak dan menyebar ke berbagai arah sepanjang sample yang dikerjakan berasal dari bahan atau komponen biologis misalnya manusia, hewan, tumbuhan dan mikroba termasuk virus.

PCR dapat digunakan untuk tujuan memperbanyak segmen tertentu dari DNA dan atau RNA satu bahan dengan menggunakan primer dari bahan lainnya.

Teknik PCR telah mampu merevolusi berbagai aspek dalam riset termasuk diagnosis defek genetik, kelainan metabolik, penyakit bawaan, hingga deteksi keberadaan virus penyebab AIDS di sel manusia. Teknik yang sama telah dipakai oleh akhli forensik dalam menemukan kaitan pelaku kejahatan dengan membandingkan sample darah, semen, atau rambut pelaku dengan yang ditemukan di tubuh korban. Dalam aspek lingkungan teknik PCR menyumbang signifikan bioremediasi ( pemulihan lingkungan berbasis biologis ). Dalam aspek terapeutik misalnya dalam apa yang diistilahkan sebagai molecular farming ( pengembangan pertanian berbasis biologi molekul ), personalised medicine SNP ( single nucleotide polimorphism ), pengobatan anti-sense RNA terhadap penyakit AIDS